Selasa, 08 November 2011

MENGAPA ADA ORANG – ORANG YANG BERTANGAN KIDAL ?????

Kidal adalah kecenderungan untuk menggunakan anggota tubuh sebelah kiri ketimbang yang kanan, dan bukanlah suatu kecacatan. Ia tidak lebih dari dominasi fungsi belahan otak yang berbeda dari kebanyakan orang. Dalam hal ini perlu dibedakan antara kidal sebagai bawaan dengan yang disebabkan oleh penyakit pada otak ( misalnya ensefalitas ).
Kidal atau tidaknya seseorang ditentukan oleh bagian otak sebelah mana yang lebih cepat berkembang. Jika otak kiri (dan kebanyakan orang memang begitu), maka orang tersebut tidak kidal. tetapi jika otak kanan yang berkembang, maka orang tersebut akan kidal.

Menurut para peneliti bahwa, alasan kita kidal disebabkan karena kekurangan pasokan oksigen (O2) ke otak dalam kandungan. Dan bayi kembar akan memiliki peluang menjadi kidal lebih besar. Karena harus berbagi oksigen ( O 2 ) dengan saudaranya.

Otak manusia terbagi menjadi belahan kanan dan kiri. Tiap belahan mengendalikan tubuh dengan mengirimkan pesan lewat saraf. Saraf membawa pesan dari belahannya ke sisi lain tubuh. Maka, bila belahan kanan otak lebih kuat, tangan kiri akan lebih aktif dan orang kidal kalau belahan kiri lebih kuat, tangan kanannya lebih aktif.(1)

Menurut Psikiater RSUD dr Soetomo, bagian otak kanan orang kidal lebih dominan. Cara berpikir mereka lebih mengandalkan emosi dan perasaan. Mereka juga cenderung suka musik. 'Makanya, emotional quotion (EQ) orang kidal biasanya lebih bagus. Dia bisa mengambil keputusan dengan bijak dan kreatif.
Fakta Orang kidal :
1.      Kira-kira 8–15% dari penduduk dewasa adalah kidal.
2.      Tangan kidal lebih umum ditemukan di kalangan laki-laki daripada perempuan.
3.      Tangan kidal lebih sering muncul di kalangan kembar identik.

Dalam sebuah penelitian:
Sebuah studi menunjukkan bahwa perempuan bertangan kidal memiliki resiko meninggal lebih besar, akibat kanker dan "cerebrovascular" kerusakan pada pembuluh darah otak dan pembuluh  darah yang memasok darah ke otak.

"Meskipun itu dapat menjadi temuan yang menyimpang peluang dan buktinya jauh dari kesimpulan, banyak laporan telah menghubungkan kondisi kidal dengan bermacam gangguan dan, pada umumnya, masa hidup yang lebih singkat," kata beberapa peneliti Belanda, sebagaimana ditulis dalam laporan di jurnal epidemiology.
"Orang bertangan kidal dilaporkan tak memiliki wakil di kalanan kelompok orang usia lanjut, kendati temuan semacam itu masih banyak diperdebatkan," tulis Dr. Made K. Ramadhani dan rekannya dari University Medical Center Utrecht. Sebanyak 1 dalam 10 orang diperkirakan bertangan kidal.

Di antara 12.178 perempuan berusia menengah di Belanda yang diselidiki oleh para peneliti itu selama hamper 13 tahun, 252 orang meninggal. 

Ketika perempuan bertangan kidal dibandingkan dengan perempuan lain, dan datanya disesuaikan untuk mengetahui jumlah faktor yang berpotensi mengakibatkan kematian, perempuan bertangan kidal memiliki resiko 40 persen lebih tinggi untuk meninggal akibat penyebab apa pun, 70 persen lebih tinggi meninggal akibat kanker, dan 30 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit system peredaran darah.
Perempuran bertangan kidal juga menghadapi resiko dua kali lebih besar untuk meninggal akibat kanker payudara, resiko hampir lima kali lipat untuk meninggal akibat kanker "colorectal", dan resiko lebih dari tiga kali lipat untuk meninggal akibat "cerebrovascular".

Mekanisme yang mempertegas tersebut tetap sukar untuk dipahami, meskipun faktor genetika dan lingkungna hidup mungkin terlibat, kata Ramadhani dan rekannya.
Kebanyakan penelitian mengenai orang bertangan kidal itu dan angka kematian telah dipicu oleh dugaan bahwa orang bertangan kidal disebabkan oleh penghinaan yang dialami sang ibu selama menjelang kelahiran, yang akhirnya mengarah kepada kematian dini. 

Penulis suatu komentar, Dr. Olga Basso, yang bertangan kidal, sangat ragu, secara umum, mengenai penelitian yang berkaitan dengan penyakit dan kematian dengan kondisi bertangan kidal itu.

"Saya tidak sendirian dalam berpendapat bahwa literatur mengenai kondisi bertangan kidal dikumpulkan dari sejumlah penyakit", tak peduli penyakit yang diduga terlihat pada mereka yang bertangan kidal, katanya.
"Setelah berhasil menghindari sejumlah gangguan", kata Basso, "saya ragu bahwa `kekidalan` saya secara pradini menyeret saya menuju keburan saya.”

Semua hal yang berhubungan dengan kidal :
·         Gara – Gara Usg ?
Sampai saat ini, nggak ada satupun dokter atau ilmuan yang tau pasti apa penyebab kidal. Ada beberapa teori yang mencetuskan alasan mengapa seseorang bisa kidal, tetapi kebenarannya belum teruji secara pasti. Meurut Fabiola Priscilla Setiawan, M.Psi,Psikologi anak dan remaja, kidal terjadi kalau otak kanan seseorang lebih dominan dibanding otak kirinya.
“Otak kanan itu mengatur bagian tubuh sebelah kiri, sedangkan otak kiri mengatur tubuh sebelah kanan. Orang yang lebih nyaman menggunakan tubuh sebelah kiri, termasuk tangan kiri, berarti otak kanannya yang lebih dominan,”mba Febi (ini panggilan akrabnya) menjelaskan.
Apa penyebabnya? Bisa jadi karena factor lingkungan, kalo seorang anak memang dibiasakan menggunakan tangan kiri dari kecil, atau bisa juga karena factor genetis. “kalo di satu keluarga ada yang kidal, kemungkinan ada anggota keluarga yang lain yang akan kidal juga. Misalnya anaknya, atau keponakanny,” ujar psikolog yang juga kidal ini.
Ibu yang melewati proses melahirkan yang sulit, dan yang terlalu sering melakukan USG saat hamil, juga disebut – sebut sebagi hal yang menyebabkan kidal. Persalinan yang sulit menyebabkan bayi kekurangan oksigen di otak. “Terlalu sering USG juga dicurigai bisa menimbulkan perubahan di otak janin. Akibatnya, bayi yang dilahirkan jadi kidal, “bilang Mba Febi.
·         Jago Gambar
Gara – gara didominasi otak kanan, orang kidal jadi lebih kreatif disbanding orang – orang yang biasa menggunakan tangan kanan. Otak kiri fungsinya mengatur hal – hal yang berhubungan dengan logika, sedangkan otak kanan mengatur hal – hal  yang abstrak seperti seni,bahasa,music dan emosi.
“Itulah sebabnya, orang – orang yang kidal biasanya jago gambar. Jadi tidak heran kalau banyak musisi, pelukis, actor dan seniman yang bertangan kidal.” Kata psikolog yang praktek di Lembaga Psikologi Terapan UI ini.
Akibat otak kanan lebih dominan, anak-anak yang kidal juga biasanya punya daya khayal dan imajinasi yang tinggi, yang membuat mereka menjadi lebih kreatif dibanding anak-anak bertanagan kanan.Itu adalah kelebihannya, Sedangkan kekurangannya adalah “ anak yang kidal biasanya lebih sensitif. Mereka juga cenderung ngga pede. Apalagi kalo lingkungannya tidak menerima dia sebagai orang kidal. Penelitian menunjukkan kalau kometensi orang yang kidal dan orang yang “ normal “ itu sebenarnya sama kok. “

·         Sekali Kiri Tetap Kiri
Penting nih! Kalo lo kidal, jangan sekali-kali berusaha untuk berubah jadi right-hander alias pengguna tangan kanan. Termasuk kalo disuruh oleh orang tua atau guru. Kalo dipaksain, efeknya justru bakal nggak bagus buat lo, baik secara psikologis maupun secara prestasi. Mbak Febi ngasih contoh lewat pengalaman pribadinya, “Waktu SD prestasi saya bagus, selalu masuk rangking. Tapi begitu duduk di kelas empat, saya nggak diijinkan masuk kelas kalo saya nggak belajar pake tangan kanan, termasuk nulis pake tangan kanan. Itu sulit banget buat saya. Nulis jadi lambat, mikir juga jadi nggak konsen. Apalagi kalo guru lagi mendikte catatan atau ngasih soal mencongak. Sejak itu,  prestasi saya langsung drop,” bilang Mbak Febi.
Si kidal yang maksain berubah jadi “normal” juga biasanya jadi lebih gampang cemas, tidur terganggu, nggak percaya diri, bahkan bisa jadi gagap. Hah?! Gagap?

“Iya, ini biasanya terjadi pada anak yang sering diingatkan dengan cara yang keras, misalnya dibentak, untuk pake tangan kanan. Akibatnya dia jadi waswas, mau melakukan apapun jadi serba takut,” Mba Febi menjelaskan.

Kasus ini juga dialami oleh Raja Inggris King George VI yang jadi gagap dan dyslexia akibat dipaksa menggunakan tangan kanan, padahal dia aslinya adalah seorang kidal.
“Tangan kanan dan tangan kiri kan dua-duanya ciptaan Tuhan. Nggak ada yang baik atau buruk. Yang penting, untuk hal-hal normatif kayak salaman, tetap dibiasakan pake tangan kanan. Tapi kalo untuk nulis atau ngelempar bola, ya silakan aja pake tangan mana yang menurut kamu paling nyaman. Inget deh, Tuhan itu nyiptain semua orang dengan kelebihan dan kekurangan. Dan, kidal itu bukan kekurangan!” tutup Mbak Febi
 
 
Sumber :
Ø  Widya Wisata Pertama Anak – anak, aneka kejaiban

1 komentar:

  1. ia betul mbak. dulu saya pinter tapi sekarang agak bodoh, cadel pula, hha.
    saya dulu kidal tpi skrg endak namun skrg bisa keduanya.
    ada beberapa hal yang digaris bawahi, kaki ma tangan kiriku punya sisi tegas, dari tulisan dll, serta sangat kuat(kaya mukul nendang, nyemes dll. dan 1 hal tentang sisi kananku, yaitu lebih lembut dan akurat, namun ga tertalu kuat.

    BalasHapus