Senin, 07 November 2011

Mana Yang Lebih Baik "WE KNOW NOTHING " atau " WE KNOW ALL THING"??????

Apa yang dimaksud dengan “we know nothing is better than we know all thing?”
We know nothing  dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang berarti "kita tidak mengetahui apa - apa " sedangkan we know all things dapat diartikan " kita mengetahui semuanya ". Tetapi apabila kata – kata tersebut diterjemahkan satu persatu ke dalam bahasa Indonesia maka tidak akan menemukan arti apapun. Jika disuruh memilih diantara kedua itu, pasti kita lebih memilih "we know all thing " dari pada " we know nothing ".
Sebagaimana kita berada di bumi ini dalam keadaan we know nothing atau belum tahu apa-apa. Orang tua adalah orang yang pertama kali mengajari kita mengenai hal-hal kecil yang belum kita ketahui. Beliaulah yang mengajari kita banyak hal. Dari mengajari kita untuk dapat berbicara, mengajari kita berjalan, mengajari kita cara makan yang baik dan lain sebagainya. Selain dari orang tua, kita juga dapat mendapatkan pengetahuan dari berbagai macam hal.diantaranya melalui pendidikan formal dan non formal.
·         Pendidikan formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur jelas dan berjenjang . Terdiri atas pendidikan usia dini (taman kanak – kanak), pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah pertama (SMP), pendidikan menengah atas (SMA), pendidikan menengah kejuruan (SMK), dan yang terakhir pendidikan tinggi (universitas , akademi , politeknik)  
·         Pendidikan non formal
Pendidikan non formal adalah pendidikan diluar hal yang telah disebutkan dalam pendidikan formal tersebut . Pendidikan non formal biasanya banyak tersedia pada usia dini serta saat pendidikan dasar . Seperti TPA atau Taman Pendidikan Al – Quran yang biasanya terdapat di setiap mesjid. Selain itu ada juga berbagai macam kursus. Diantaranya kursus music, bimbingan belajar, dan lain sebagainya. Dalam dunia yang akan terus berkembang tentunya kita dituntut untuk terus menerus belajar dan menggali informasi sebanyak – banyaknya. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menggali informasi baik dengan cara membaca , bergaul dengan banyak orang , bermain , dan sebagainya . Dari situ kita bisa mendapatkan informasi bahkan belajar banyak hal yang sebelumnya tidak kita ketahui. Kita harus membuka mata dan telinga akan apa yang berada di sekitar kita karena apa yang kita dapatkan di sekolah maupun perkuliahan tidak akan nada artinya jika tidak diaplikasikan di masyarakat.
Di era globalisasi ini setiap individu memang di tuntut untuk bisa lebih kreatif . Kekreatifan itu tentunya bisa didapatkan dengan bergaul dengan masyarakat luas . Orang yang menutup mata dan telinganya atau tidak mau tahu tidak akan pernah bisa berkembang. Maksudnya menutup mata dan telinga disini adalah tidak mau mencari tau informasi dan pelajaran dari lingkungan sekitarnya, baik itu dalam dunia nyata, maupun dunia maya.
Belajar untuk hidup dan hidup untuk belajar adalah kata – kata yang mempunyai makna yang intinya kita sebagai manusia yang mempunyai akal pikiran akan terus belajar karena ilmu itu tidak ada habisnya. Seperti pepatah kuno , spintar - pintarnya ilmu manusia hanya bagaikan setitik air di lautan yang luas . Begitu luasnya ilmu pengetahuan yang ada sehingga otak kita yang kecil tidak mampu untuk menampung semua.
Untuk mau belajar tentu harus memiliki mootivasi tertentu . Belajar haruslah berdasarkan niat dari diri setiap individu itu sendiri . Dengan adanya niat yang kuat akan muncul suatu motivasi untuk belajar dan belajar akan semakin mengasyikan . Belaajar yang monoton lama – lama akan menimbulkan suatu kejenuhan . Hal inilah yang banyak terjadi pada pendidikan di Indonesia . Begitu banyaknya tuntutan kepada murid , baik itu berupa tugas maupun materi pada kurikulum yang padat dan berubah – ubah . Situasi seperti itulah yang membuat murid – murid banyak yang stress dan terbebani dalam belajar . Akibatnya hal tersebut merubah perilaku para murid , mereka jadi sering bolos sekolah, dan melakukan hal – hal yang tidak baik lainnya.
Selain dengan belajar kita juga bias mengetahui sesuatu dengan cara membaca. Karena membaca adalah kunci untuk membuka gerbang ilmu kesemestaan. Sementara buku adalah jendela dunia yang terhampar luasnya. Dengan  demikian kita menimani ayat Allah tentang seruan Iqro’, perintah membaca yang terdapat dalam salah satu ayat al Quran surat al Alaq yang berbunyi: “Bacalah dengan mengagungkan nama tuhanmu yang telah menciptakanmu…”Banyak ilmuwan baik dari kalangan muslim maupun non muslim memuji kehadiaran ayat ini dan dianggap sebagai ayat pertama yang meletakkan sendi-sendi seradaban melalaui sebuah perintah agung: BACALAH!!!!
“Iqro”: Bacalah, demikian setiap insan diperintahkan oleh sang penguasa Semesta. Dan kita ditutntut untuk mencoba memaknai dan melaksanakan serta mengambil hikmah dari perintah tersebut.
Kita telah membahas apa maksud “ we know nothing “. Mengapa mengetahui segala hal tidak jauh lebih baik daripada mempelajari berbagai macam hal ? Padahal pada zaman seperti sekarang ini hal tersebut adalah hal yang didambakan oleh setiap orang. Orang yang mengetahui segalanya menandakan bahwa orang tersebut adalah orang yang cerdas, pandai, berwawasan luas, dan lain sebagainya. Namun hal itulah yang membuat sifat manusia menjadi tidak baik. Mengapa demikian??? Karena dengan kita mengetahui segalanya muncullah sifat-sifat yang tidak baik dalam diri manusia. Seperti sifat sombong, kurang peduli terhadap sesama dan lain sebagainya. Sifat sombong itulah yang membuat diri manusia tersebut menganggap bahwa dirinya telah mencapai titik puncak dari suatu ilmu pengetahuan . Padahal ilmu pengetahuan itu tidak ada batasnya , ilmu pengetahuan akan terus bertambah seiring jalannya waktu.
Orang yang berfikiran “ we know nothing “ akan terus berkembang dibandingkan dengan orang yang beranggapan dirinya “we know all thing”
“Jika kau hanya melakukan apa yang kau tau bias kau kerjakan kau tidak akan bias berbuat lebih”  ( Tom Krause  1934 ). Kalimat itu jelas menggambarkan jika kita hanya melakukan apa yang kita bisa dan kita ketahui saja maka kita tidak akan mendapatkan hal yang baru dan hal yang berguna lainnya yang belum kita ketahui . Mencoba hal baru adalah hal yang dianjurkan dalam quotes ini , karena dengan mencoba hhal baru dan belum pernah kita lakukan maka akan memberikan pengetahuan baru yang tentunya akan berguna bagi masa depan kita nantinya . Seperti yang kita tahu pengalaman adalah guru yang paling baik , maka dari itu dengan mencoba berbagai hhal kita akan mendapatkan pengalaman – pengalaman yang akan membuat kita semakin pintar dan semakin matang.
Orang sukses adalah orang yang mampu bangkit dari kegagalan , bukannya orang yang tidak pernah mengalami kegagalan sama sekali . Kebanyakan orang sukses memang seperti itu , meski tidak semua orang sukses melalui jalan penderitaan dan kegagalan . Meskipun demikian kesuksesan sebuah usaha membutuhkan perjuangan yang tidak pernah mengenal lelah.
Manusia yang bodoh itu dapat menjadi pandai , yang lambat dapat menjadi cerdik dan ternyata semua itu dapat dihasilkan dari belajar dan berusaha . Harus kita sadari bahwa perubahan itu bisa terjadi dipengaruhi dari mental models dalam diri kita masing - masing . Ada orang yang tidak berani mengemukakan ide dan gagasannya , walaupun sebenarnya ia mempunyai banyak pengalaman yang mungkin orang lain tidak memiliki itu . Sehingga seola-olah ia menjadi orang terbelakang. .

Karena mental models tiap orang berbeda dengan orang lainnya maka harus diupayakan dengan menyamakan persepsi sehingga bisa berubah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lainnya. Ide atau gagasan yang dimunculkan akan bisa diperbaiki atau dilengkapi oleh orang lainnya sehingga dikemudian hari bisa di aplikasikan dan diimplementasikan dengan baik .
Tuhan telah membentuk otak manusia dalam dua bagian , yaitu otak kiri dan otak kanan . Kedua fungsi otak ini harus sama - sama terlatih secara seimbang supaya mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya dan juga dapat mengungkapkannnya perasaannya . Sehingga ada kesamaan dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan.
Setiap orang yang mengungkapkan ide , gagasan atau melakukan suati tindakan juga dipengaruhi oleh paradigma yang ada dalam dirinya . menurut Prof. Dr. Mustopadidjaja, MPIA paradigma sebagai suatu teori dasar atau cara pandang yang fundamental , dengan dilandasi nilai - nilai tertentu , dan berisi teori pokok , konsep , asumsi metodologi atau cara pendekatan para teoritisi dan prkatisi dalam menanggapi suatu permasalahan baik dalam kaitannnya sebagai pengembangan ilmu maupun dalam upaya pemecahan masalah bagi kemajuan hidup manusia itu sendiri. .

Dalam era global ini orang cenderung mengadopsi teori asing . Kalu tidak berbicara berdasarkan teori barat seakan - akan teori itu dianggap tidak ilmiah atau orang itu dianggap berfikiran mundur.
Padahal kita sebagai bangsa Indonesia yang tinggal di wilayah Indonesia ini harus bangga dengan teori lokal yang masi bisa digali lagi dan mampu menjadi daya ungkit untuk melakukan berbagai macam perbaikan ,yang penting adalah persepsi yang sama dalam menggunakan teori.
Sebaik apapun teori itu dihapal apabila tidak mampu mengasumsikan dan merefleksikan dengan baik sesuai dengan lingkungan sekitar maka teori itu tidak akan berfungsi .
·         Sukses itu berawal dari mimpi
·         Sukses itu bermula dari proses belajar
·         Sukses itu pengembangan diri . Tiada kesuksesan tanpa melalui proses yang panjang.
·         Sukses itu adalah proses bukanlah sebuah hasilnya saja.
·         Sukses itu sebuah perjalanan bukan sebuah tujuan
·         Sukses adalah penggunaan secara maksimal segenap potensi , bakat serta kemampuan
·         Sukses itu cukup sedikit di atas rata – rata

Orang yang mau belajar adalah orang yang tergolong dalam " we know nothing " karena ia mau terus berusaha tanpa takut gagal dan terus belajar dari kegagalannya yang terdahulu demi menjadi orang yang lebih baik dan orang yang sukses .

Sumber :
·         http://deboratasya.blogspot.com/2010/10/we-know-nothing-dan-we-know-all-thing.html
·         http://apajdeh.blogspot.com/2010/10/we-know-nothing-we-know-allthing.html
·         http://malihayati05.blogspot.com/2010/10/we-know-nothing-we-know-all-things.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar